Perbanyak Circle Positif
Meski circle pertemanan terlihat sepele, namun ini merupakan hal yang sangat memberi pengaruh besar. Memperbanyak circle pertemanan yang positif akan membuka peluang Anda untuk menang olimpiade loh.
Yang dimaksud circle positif di sini adalah pertemanan dimana mereka selalu mendukung Anda ketika mempersiapkan diri untuk mengikuti olimpiade, atau setidaknya mereka tidak akan mengganggu Anda dengan mengajak Anda melakukan hal-hal lain yang tidak berguna.
Akan lebih baik lagi jika circle pertemanan Anda tersebut adalah mereka yang juga akan mengikuti olimpiade dan sama-sama sedang mempersiapkan diri untuk menang. Dengan begitu, kalian bisa saling mendukung dan saling mengingatkan satu sama lain, belajar bersama tentang materi yang belum mengerti, serta melakukan evaluasi bersama.
Salah satu cabang perlombaan yang ada di OSN (Olimpiade Sains Nasional) adalah matematika. Sebagai mata pelajaran yang tidak mudah, tentu tingkat kesulitan olimpiade ini akan lebih tinggi lagi dari pada pelajaran matematika biasa. Jika kamu berniat mengikuti lomba ini, berikut adalah cara menang olimpiade matematika yang bisa kamu ikuti.
Perbanyak Latihan Soal Olimpiade
Cara menang olimpiade selanjutnya yaitu memperbanyak latihan soal matematika. Cara ini cukup efektif untuk membantu kamu menguasai soal-soal olimpiade. Bagaimana tidak, memperbanyak latihan soal olimpiade akan membantu kamu menguasai materi matematika dengan mudah.
Selain itu, mengerjakan latihan soal juga akan mengasah kemampuan dalam menjawab berbagai soal yang bervariasi. Kamu bisa melakukan hal ini secara rutin, mulai dari soal-soal OSN, SBMPTN hingga soal jenis olimpiade. Latihan soal bisa kamu dapatkan dari internet atau sumber lainnya.
Minta Bantuan Tentor atau Guru
Bagi sebagian siswa, matematika merupakan mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari. Hal ini bukan tanpa alasan karena matematika lebih banyak rumus. Banyaknya rumus yang dipelajari dan harus dikuasai membuat sebagian siswa akan merasa kesulitan. Selain itu, soal-soal yang diberikan harus diselesaikan dengan menggunakan hitungan yang membingungkan.
Supaya kamu bisa lebih maksimal dalam mempelajari dan menguasai materi matematika, disarankan untuk meminta bantuan tentor atau guru yang sudah berpengalaman. Kepada tentor atau guru tersebut kamu bisa bertanya semua materi yang belum dikuasai sehingga bisa dipecahkan bersama-sama.
Buatlah Jadwal Belajar
Tips yang pertama untuk menang olimpiade adalah dengan membuat jadwal belajar yang terstruktur dan jelas. Hal ini sangat berguna untuk membantu Anda konsiten dalam belajar dan memperdalam pemahaman Anda terkait materi yang keluar di olimpiade yang Anda ikuti.
Anda bisa membuat jadwal harian ataupun mingguan. Tuliskan apa saja materi yang kira-kira akan Anda pelajari selama hari itu. Cara ini akan mempermudah Anda menyelesaikan semua materi yang akan diujikan ketika olimpiade.
Tidak hanya itu, jadwal belajar seperti ini juga akan membantu Anda lebih konsisten dalam belajar dan tidak terganggu oleh hal-hal lain.
Perbanyak Kerjakan Latihan Soal
Belajar memang merupakan hal yang penting, namun jika Anda hanya belajar tanpa melatih kemampuan untuk mengerjakan latihan soal maka akan sedikit sia-sia. Pasalnya dengan mengerjakan latihan soal, Anda bisa mengukur kemampuan Anda sudah sampai mana dan sejauh apa.
Tidak hanya itu, dengan sering-sering mengerjakan latihan soal Anda juga akan menemukan banyak soal dengan materi yang sama namun berbeda model. Anda juga bisa mengetahui materi mana saja yang kira-kira belum Anda pelajari atau belum Anda pahami. Tentunya hal ini akan sangat membantu Anda untuk mengevaluasi belajar Anda selama ini.
Dan akan lebih baik jika Anda mencari soal-soal olimpiade dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan begitu, Anda bisa tahu letak perbedaan soal-soal olimpiade dari tahun ke tahun dan memudahkan Anda dalam memahami setiap model soal yang akan keluar ketika olimpiade. Tentu sangat membantu Anda untuk menang olimpiade bukan?
Istirahat juga Diperlukan
Konsisten dalam belajar dan mengerjakan latihan soal memang penting, namun sesekali istirahat sejenak juga diperlukan. Sediakan waktu untuk istirahat, tidur tepat waktu, makan teratur, dan sesekali refreshing juga penting. Anda hanya tidak boleh terlena dan melupakan tujuan awal.
Itulah beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk menang olimpiade. Pastikan Anda melakukannya tanpa ada yang terlewat dan jangan pernah lupakan tujuan awal Anda untuk menang.
Seorang Guru Bahasa Inggris mengajar kemampuan berbahasa Inggris mulai dari hal mendasar, seperti basic grammar (tata bahasa) dan vocabulary (kosa kata), hingga ke aspek yang lebih kompleks; menyiapkan materi pembelajaran berdasarkan kurikulum nasional, menugaskan pekerjaan rumah, dan menilai ujian serta tugas yang diberikan. Selain itu, Guru Bahasa Inggris biasanya mengajar siswa jenjang SD, SMP, atau SMA di sebuah sekolah negeri, sekolah swasta, atau lembaga pendidikan lainnya.
Komite Olimpiade Internasional
Gerakan Olimpiade terdiri dari sejumlah besar organisasi dan federasi olahraga nasional dan internasional, termasuk mitra media beserta atlet, ofisial, juri serta setiap orang dan lembaga yang setuju untuk mematuhi aturan dari Piagam Olimpiade.[76] Sebagai organisasi payung dari Gerakan Olimpiade, Komite Olimpiade Internasional (IOC) bertanggung jawab untuk memilih kota tuan rumah, mengawasi perencanaan dan pelaksanaan Olimpiade, memperbaharui dan menyetujui cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan dan bernegosiasi dengan sponsor serta pemberian hak siar pada media.[77] Komite Olimpiade Internasional terdiri dari tiga badan utama, yaitu:
Bahasa Prancis dan bahasa Inggris merupakan bahasa resmi dari Gerakan Olimpiade. Bahasa lain yang digunakan pada setiap Olimpiade adalah bahasa negara tuan rumah. Setiap acara proklamasi (pengumuman nama-nama negara peserta dalam upacara pembukaan) diucapkan dalam tiga atau dua bahasa, tergantung pada negara tuan rumah; apakah negara tersebut menggunakan bahasa Inggris atau Prancis.[79]
IOC sering dikritik dan dicap sebagai "organisasi yang keras kepala" dengan para pemimpin yang penuh kontroversi. Avery Brundage dan Juan Antonio Samaranch adalah dua Presiden IOC yang paling kontroversial. Brundage adalah presiden yang menjabat lebih dari 20 tahun, dan selama masa jabatannya, Brundage melarang dan melindungi Olimpiade dari keterlibatan politik.[80] Dia juga dituduh rasisme karena melarang delegasi dari Afrika Selatan bergabung dalam IOC.[81] Sedangkan Di bawah pemerintahan Samaranch, IOC terpuruk kedalam kasus nepotisme dan korupsi.[82] Hubungan antara Samaranch dengan rezim Franco di Spanyol juga menjadi sumber kritik.[83]
Pada tahun 1998, terungkap bahwa beberapa anggota IOC telah menerima suap dari anggota komite Salt Lake City untuk menjadikan kota tersebut sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2002. Atas peristiwa ini, empat orang anggota IOC mengundurkan diri dan enam lainnya dipecat. Skandal ini telah memicu dilakukannya reformasi lebih lanjut mengenai pemilihan kota-kota yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade untuk menghindari terjadinya kasus serupa pada masa mendatang.[84]
Sebuah film dokumenter BBC berjudul Panorama: Buying the Games ditayangkan pada bulan Agustus 2004. Film ini menyelidiki tentang adanya dugaan suap dalam prosesi pemilihan London sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2012.[85] Disebutkan bahwa anggota Komite Olimpiade Britania Raya kemungkinan besar menyuap IOC setelah London kalah tipis dari Paris dalam pemilihan kota tuan rumah untuk penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas 2012.[86] Wali kota Paris, Bertrand Delanoë menuduh Perdana Menteri Inggris, Tony Blair dan anggota Komite Olimpiade London (yang diketuai oleh mantan juara Olimpiade Sebastian Coe) telah melakukan kecurangan dalam pemilihan kota tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2012, namun tuduhan itu tidak pernah benar-benar diselidiki. Dia mengutip Presiden Prancis Jacques Chirac sebagai saksi; Chirac memberi wawancara dengan keterlibatannya.[87] Pemilihan Turin, Italia sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2006 juga penuh kontroversi. Seorang anggota IOC terkemuka bernama Marc Hodler menduga telah terjadi kasus suap oleh anggota panitia Turin terhadap anggota IOC. Tuduhan ini menyebabkan penyelidikan luas dan dari hasil penyelidikan, terbukti bahwa sebagian besar anggota IOC menolak pencalonan Sion, Swiss sebagai kota tuan rumah supaya Turin bisa mendapatkan status tersebut.[88]
Pada bulan Juli 2012, Liga Anti-Pencemaran Internasional menyebut penolakan terus menerus oleh Komite Olimpiade Internasional untuk mengadakan keheningan pada upacara pembukaan untuk sebelas atlet Israel yang dibunuh oleh teroris Palestina di Olimpiade Munich tahun 1972, "ketidakpekaan dan kecerobohan yang membandel untuk mengenang para atlet Israel yang terbunuh. "
IOC awalnya menolak pendanaan Olimpiade dari perusahaan sponsor. Namun, setelah presiden Avery Brundage pensiun pada tahun 1972, IOC mulai mengeksplorasi potensi media televisi dan pasar iklan yang akan menguntungkan mereka.[89] Di bawah kepemimpinan Juan Antonio Samaranch, Olimpiade mulai membuka diri terhadap sponsor-sponsor internasional yang ingin mendanai Olimpiade dan menciptakan produk-produk dagang dengan logo Olimpiade.[90]
Pada awal dan pertengahan abad ke-20, IOC dibiayai dengan anggaran yang kecil.[90][91] Avery Brundage, presiden IOC periode 1952-1972 menolak mengomersialisasikan IOC.[89] Brundage menganggap bahwa komersialisasi di tubuh IOC akan berdampak terhadap pengambilan keputusan dalam organisasi tersebut.[89] Brundage melarang perusahaan-perusahaan yang ingin mendanai Olimpiade dan menolak penggunaan logo Olimpiade untuk tujuan komersial.[89] Ketika Brundage pensiun tahun 1972, IOC hanya memiliki aset sebesar $2 juta. Delapan tahun kemudian, pundi-pundi IOC telah membengkak menjadi $45 juta.[89] Hal ini terutama sekali disebabkan oleh pergeseran ideologi IOC ke arah perluasan pendanaan Olimpiade melalui penarikan sponsor dan penjualan hak siar ke stasiun-stasiun televisi.[89] Saat Juan Antonio Samaranch terpilih sebagai presiden IOC pada tahun 1980, dia berkeinginan untuk menjadikan IOC sebagai organisasi yang mandiri secara finansial.[91]
Olimpiade Los Angeles 1984 merupakan Olimpiade yang paling menguntungkan dalam sejarah penyelenggaraan Olimpiade. Panitia Olimpiade Los Angeles yang dipimpin oleh Peter Ueberroth mampu menghasilkan surplus sebesar $ 225 juta, jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya pada waktu itu.[92] Surplus sebesar itu sukses diraup oleh panitia berkat menjual hak sponsor hanya kepada perusahaan-perusahaan terpilih.[92] IOC berusaha mengontrol hak-hak sponsor tersebut. Samaranch kemudian mendirikan The Olympic Program (TOP) pada tahun 1985 untuk menciptakan sebuah merek dagang Olimpiade.[90] Keanggotaan di TOP sangat eksklusif dan mahal. Biaya untuk masuk saja sebesar $50 juta untuk keanggotaan selama 4 tahun.[91] Perusahaan-perusahaan yang menjadi anggota TOP menerima hak eksklusif global untuk mengiklankan produk mereka dalam penyelenggaraan Olimpiade serta bebas menggunakan logo Olimpiade dalam publikasi dan iklan produk mereka.[93]
Olimpiade Berlin 1936 adalah Olimpiade pertama yang penyelenggaraannya disiarkan melalui televisi, meskipun hanya untuk penonton lokal.[94] Baru pada Olimpiade Musim Dingin 1956 di Cortina d'Ampezzo, Italia, acara Olimpiade disiarkan oleh televisi secara Internasional,[95] dan pada Olimpiade Musim Dingin berikutnya, untuk pertama kalinya hak siar Olimpiade dijual ke saluran televisi CBS, yang membayar sebesar $394.000 untuk hak siar di Amerika Serikat,[96] serta Uni Penyiaran Eropa (EBU) yang membayar sebesar $660.000 untuk hak siar di seluruh Eropa.[90] Pada dekade berikutnya, Olimpiade memanfaatkan Perang Dingin untuk mengeruk keuntungan. Negara adidaya saling berebut supremasi politik, dan IOC ingin mengambil keuntungan melalui media penyiaran.[96] Penjualan hak siar memungkinkan IOC untuk meningkatkan eksposur Olimpiade, sehingga menghasilkan keuntungan dan jumlah pemirsa yang lebih banyak, yang pada gilirannya akan menciptakan daya tarik bagi para pengiklan di televisi. Siklus ini memungkinkan IOC untuk menaikkan biaya penjualan hak siar Olimpiade.[96] Sebagai contoh, CBS merogoh $375 juta untuk membeli hak siar Olimpiade Musim Dingin 1998 di Nagano,[97] sedangkan NBC menghabiskan $3,5 miliar untuk mendapatkan hak siar seluruh pertandingan Olimpiade dari tahun 2000 sampai tahun 2012.[90]
Jumlah pemirsa yang menonton Olimpiade meningkat secara eksponensial dari tahun 1960 sampai akhir abad ini. Hal ini disebabkan oleh penggunaan satelit untuk menyiarkan siaran langsung di seluruh dunia pada tahun 1964 dan pengenalan televisi berwarna pada tahun 1968.[98] Perkiraan penonton global dalam Olimpiade Mexico City 1968 adalah 600 juta, sedangkan dalam Olimpiade Los Angeles 1984, jumlah penonton meningkat menjadi 900 juta. Jumlah ini terus membengkak menjadi 3,5 miliar pada Olimpiade Barcelona 1992.[99] Namun, pada Olimpiade Sydney 2000, NBC mencatatkan jumlah pemirsa terendah untuk setiap ajang Olimpiade sejak tahun 1968.[100] Hal ini antara lain disebabkan oleh dua faktor: meningkatnya persaingan dari saluran televisi kabel dan perkembangan internet, yang mampu menampilkan hasil dan video pertandingan secara tepat waktu. Sementara perusahaan televisi masih mengandalkan rekaman tunda pertandingan, suatu hal yang sangat ketinggalan pada era informasi.[101] Penurunan jumlah pemirsa membuat saluran televisi harus mengurangi iklan yang berarti kurangnya pemasukan bagi mereka.[102] Dengan biaya yang tinggi untuk menyiarkan pertandingan ditambah dengan tekanan dari internet dan meningkatnya kompetisi dari TV kabel membuat perusahaan televisi pemegang hak siar menuntut konsesi dari IOC untuk meningkatkan jumlah pemirsa.[103] IOC menanggapinya dengan membuat sejumlah perubahan pada acara pertandingan Olimpiade. Pada Olimpiade Musim Panas, kompetisi cabang-cabang olahraga populer seperti senam, renang dan loncat indah ditayangkan pada jam-jam primetime, yaitu pukul 6 hingga 9 malam dan gala Champions ditambahkan untuk menarik minat pemirsa televisi.[104][104] Hasilnya beragam: jumlah pemirsa pada Olimpiade Musim Dingin 2006 di Turin secara signifikan lebih rendah dibanding dengan jumlah pemirsa dalam Olimpiade Musim Dingin 2002 di Salt Lake City, sementara terjadi peningkatan tajam jumlah pemirsa pada Olimpiade Beijing 2008.[102][105]
Biaya Olimpiade (Musim Panas dan Musim Dingin) telah diteliti oleh sarjana Oxford, Bent Flyvbjerg dan Allison Stewart.[106] Mereka menemukan bahwa selama 50 tahun terakhir, penyelenggaraan Olimpiade dengan biaya paling mahal adalah Olimpiade Sochi 2014, yaitu US$ 51 miliar,[107][108] diikuti oleh Olimpiade Beijing 2008 ($44 miliar),[109] dan Olimpiade London 2012 ($14,8 miliar).[106] Biaya di sini hanya mencakup biaya yang berhubungan dengan olahraga, tidak termasuk biaya umum lainnya seperti konstruksi jalan, rel, infrastruktur bandara, atau biaya pribadi lainnya seperti akomodasi dan investasi bisnis yang terjadi dalam persiapan Olimpiade yang besarnya bervariasi, tergantung kondisi ekonomi kota tuan rumah dan sulit untuk membandingkannya secara konsisten.[106]
Flyvbjerg dan Stewart lebih lanjut menemukan bahwa cost overrun (pembengkakan biaya) merupakan masalah yang terus-menerus terjadi dalam penyelenggaraan Olimpiade:
Pada akhirnya, Flyvbjerg dan Stewart menyimpulkan bahwa selama satu dekade terakhir, pembengkakan biaya dalam Olimpiade sudah mengalami penurunan. Untuk periode 2000-2010 rata-rata pembengkakan biaya adalah 47 %, padahal sebelum itu rata-ratanya mencapai 258 %. Namun, Olimpiade London 2012 telah mengembalikan tren ini dengan pembengkakan biaya yang dikeluarkannya yang menembus angka 101 persen; mengembalikannya ke angka tiga digit. Ke depannya, merupakan tantangan bagi para perencana dan pengelola Olimpiade untuk menurunkan kembali pembengkakan biaya tersebut.[106]
Larangan Rusia dari Olimpiade Musim Dingin 2018
Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengumumkan bahwa Rusia dilarang mengikuti Olimpiade Musim Dingin 2018, yang akan diselenggarakan di Pyeongchang, Korea Selatan, karena masalah doping pada tanggal Selasa, 6 Desember 2017
IOC telah membekukan Komite Olimpiade Rusia, namun para atlet Rusia masih akan diperbolehkan untuk berkompetisi di Olimpiade Musim Dingin 2018 asal mereka menggunakan seragam "Atlet Olimpiade dari Rusia" (bahasa Inggris: The Olympic Athletes from Russia) di bawah Bendera Olimpiade, dan Lagu Olimpiade akan dimainkan dalam upacara.
Atlet wanita pertama kalinya diijinkan untuk ikut serta dalam Olimpiade Paris 1900, namun dalam Olimpiade Barcelona 1992, sekitar tiga puluh lima negara masih mengirimkan semua kontingen pria ke Olimpiade.[163] Jumlah ini turun pesat selama tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 1996, Lita Fariman adalah atlet wanita pertama yang mewakili Iran dalam Olimpiade lewat cabang olahraga menembak.[164] Dalam Olimpiade Sidney 2000, Bahrain mengirimkan dua atlet wanita untuk pertama kalinya ke ajang Olimpiade: Fatema Hameed Gerashi dan Mariam Mohamed Hadi Al Hilli.[165] Tahun 2004, Robina Muqim Yaar dan Friba Razayee mencatatkan diri sebagai atlet wanita pertama yang berlaga mewakili Afganistan dalam ajang Olimpiade.[166] Empat tahun berikutnya, Uni Emirat Arab juga mengirim atlet wanita ke Olimpiade Beijing untuk pertama kalinya: Maitha Al Maktoum (taekwondo) dan Latifa Al Maktoum (berkuda).[167]
Hingga tahun 2010, tercatat tiga negara yang sama sekali belum pernah mengirimkan atlet wanita ke ajang Olimpiade. Negara-negara tersebut adalah: Brunei, Arab Saudi dan Qatar. Brunei cuma pernah berpartisipasi dalam tiga perayaan Olimpiade, itupun dengan jumlah atlet yang sangat sedikit. Arab Saudi dan Qatar telah berpartisipasi dalam banyak ajang dan tetap konsisten mengirim kontingen pria ke Olimpiade. Tahun 2010, Komite Olimpiade Internasional menyatakan akan "menekan" negara-negara tersebut untuk memperbolehkan dan memfasilitasi keikutsertaan atlet-atlet wanita dalam Olimpiade London 2012. Anita DeFrantz, ketua Komisi Perempuan IOC menyarankan agar negara-negara yang mencegah keikutsertaan atlet-atlet wanita supaya dilarang untuk mengikuti Olimpiade. Tak lama kemudian, Komite Olimpiade Qatar mengumumkan bahwa mereka akan mengirim empat atlet wanita dari cabang menembak dan anggar pada Olimpiade London 2012. Di Arab Saudi, hukum nasional di negara tersebut secara eksplisit memang melarang wanita untuk berlaga dalam Olimpiade.[168][169]
Pada bulan Juni 2012, secara mengejutkan Kedutaan Arab Saudi di London mengumumkan akan mengirimkan atlet wanita untuk berkompetisi dalam ajang Olimpiade 2012 untuk pertama kalinya. Brunei juga mengumumkan kalau mereka akan mengirimkan atlet wanitanya ke ajang Olimpiade yang mulai berlangsung pada tanggal 27 Juli 2012 di London, Inggris.[170] Pada akhirnya, Arab Saudi mengirim dua atlet wanita ke London (Wodjan Ali Seraj Abdulrahim Shahrkhani; judo dan Sarah Attar; lari 800-meter); Qatar 4 atlet dan Brunei satu (Maziah Mahusin; rintangan 400m).[171] Dengan demikian, Olimpiade London 2012 menjadi Olimpiade pertama di mana kesemua negara peserta mengikutsertakan atlet perempuan dalam kontingennya.[172]
Cabang olahraga pada Olimpiade yang menampilkan pria dan wanita berlaga secara bersamaan adalah berkuda. Tidak ada istilah "olahraga wanita" atau "olahraga pria" dalam Olimpiade. Meskipun demikian, pada tahun 2008 cabang olahraga yang diperlombakan untuk atlet pria masih lebih banyak dibanding atlet wanita. Dengan penambahan cabang tinju wanita dalam Olimpiade London 2012, diharapkan para atlet wanita akan dapat bersaing di semua cabang olahraga yang sama dengan para atlet pria.[173]
Tiga ajang Olimpiade tidak dirayakan karena peperangan: tahun 1916, Olimpiade dibatalkan karena Perang Dunia I, sedangkan Olimpiade Musim Panas dan Musim Dingin tahun 1940 dan 1944 tidak dirayakan karena Perang Dunia II. Perang Ossetia Selatan antara Rusia dan Georgia meletus pada hari pertama pembukaan Olimpiade Beijing 2008. Presiden Amerika Serikat, George W. Bush dan Perdana Menteri Rusia, Vladimir Putin sama-sama menghadiri pembukaan Olimpiade saat itu dan saling mengobrol tentang konflik tersebut pada acara jamuan makan malam yang diadakan oleh Presiden RRT, Hu Jintao.[174] Saat Nino Salukvadze dari Georgia memenangkan medali perunggu dari cabang menembak, dia berdiri di podium kemenangan berdampingan dengan Natalia Paderina, atlet menembak dari Rusia yang meraih medali perak. Dari apa yang dipublikasikan oleh media, dikabarkan kalau Salukvadze dan Paderina saling memeluk di podium setelah upacara penyerahan medali berakhir.[175]
Terorisme juga pernah menghantui penyelenggaraan Olimpiade. Dalam Olimpiade München 1972 di Jerman, sekelompok teroris dari Palestinian Black September berhasil memasuki kamp atlet Israel lalu menyandera dan membunuh 11 atlet Israel beserta seorang polisi Jerman. Tragedi tersebut dikenal sebagai Peristiwa München. Atas peristiwa ini, penyelenggaraan Olimpiade saat itu dijeda untuk memberi penghormatan pada para korban dan kemudian dilanjutkan kembali.[176] Dalam Olimpiade Atlanta 1996 di Amerika Serikat, sebuah bom diledakkan di Centennial Olympic Park, menewaskan 2 orang dan melukai 111 lainnya. Pengeboman tersebut di gembongi oleh Eric Robert Rudolph, seorang teroris domestik Amerika yang kemudian dijatuhi hukuman seumur hidup atas perbuatannya.[177] Tingkat pengamanan dalam perayaan Olimpiade juga semakin diperketat setelah terjadinya serangan 11 September 2001.[178]
Atlet atau tim yang berhasil menempati posisi pertama, kedua dan ketiga dalam Olimpiade masing-masing dianugerahi sebuah medali. Pemenang pertama dianugerahi medali emas, yang betul-betul terbuat dari emas murni sampai Olimpiade Stockholm 1912, setelah itu terbuat dari perak berlapis emas sampai sekarang. Setiap medali emas harus mengandung setidaknya enam gram emas murni.[179] Runner-up atau juara kedua dianugerahi medali perak dan juara ketiga mendapatkan medali perunggu. Dalam cabang olahraga yang memakai sistem gugur (terutama tinju), tempat ketiga biasanya tidak ditentukan dan kedua semifinalis akan mendapatkan medali perunggu. Dalam Olimpiade Athena 1896, hanya medali perak dan perunggu yang diberikan. Format tiga medali ini baru diperkenalkan dalam Olimpiade St. Louis 1904.[180] Sejak Olimpiade London 1948, urutan keempat, kelima, dan keenam diberi sertifikat, yang selanjutnya dikenal sebagai diploma kemenangan. Kemudian, dalam Olimpiade Los Angeles 1984, urutan ketujuh dan kedelapan juga diberi diploma kemenangan. Dalam Olimpiade Athena 2004, penerima medali emas, perak dan perunggu juga dikalungkan bunga zaitun.[181]
Berikut ini merupakan atlet-atlet peraih medali terbanyak berdasarkan perolehan medali emas sepanjang sejarah penyelenggaraan Olimpiade:
Mengenai perolehan medali, IOC memang tidak mengakui urutan global berdasarkan negara, tabulasi medali ditampilkan sekadar untuk informasi saja. Lebih lanjut, hasil-hasil yang ditampilkan merupakan hasil resmi dan diambil dari "Laporan Resmi" - sebuah dokumen yang diterbitkan untuk setiap Olimpiade oleh Komite Organisasi. Namun untuk Olimpiade-Olimpiade mula-mula hingga Olimpiade Antwerpen 1920, terdapat kesulitan dalam menghitung jumlah medali per negara, karena banyak tim yang mengikutsertakan atlet dari negara-negara lainnya. Tabulasi medali berdasarkan negara ini bersumber dari jumlah medali emas yang diperoleh, dengan medali emas mendapat prioritas lebih tinggi dari perak dan perunggu. Kemenangan beregu dianggap sebagai satu medali saja.[183] Dengan mengacu kepada data yang dirilis oleh Komite Olimpiade Internasional, berikut ini adalah sepuluh negara dengan perolehan medali emas terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan Olimpiade (hingga tahun 2014), baik Musim Panas maupun Musim Dingin:
Partisipasi Indonesia
Indonesia pertama kali berpartisipasi dalam Olimpiade Helsinki 1952 di Finlandia. Setelah itu Indonesia sempat dua kali tidak ikut Olimpiade yaitu pada Olimpiade Tokyo 1964 dan Olimpiade Moskwa 1980 karena boikot sehubungan dengan perang Soviet-Afganistan. Sejak awal keikutsertaannya, tercatat Indonesia sudah mengumpulkan total 37 medali, dengan rincian: 8 medali emas, 14 medali perak dan 15 medali perunggu.[194] Berikut pencapaian Indonesia selama mengikuti Olimpiade:
Pada Olimpiade London 2012, Indonesia mengirimkan 22 atlet, dengan rincian sembilan atlet berasal dari cabang bulu tangkis, kemudian diikuti oleh cabang angkat besi sebanyak enam atlet. Sementara cabang atletik meloloskan dua atlet. Sedangkan anggar, panahan, renang, judo dan menembak masing-masing meloloskan satu atlet.[198] Jumlah atlet kali ini lebih sedikit dibanding kontingen yang dikirim pada Olimpiade Beijing 2008. Di mana pada saat itu, Indonesia mengirimkan 24 orang atlet.[199][200] Dalam ajang ini, Indonesia berhasil meraih satu medali perak dan satu medali perunggu, di mana keduanya dipersembahkan oleh atlet dari cabang angkat besi (Triyatno; perak dan Eko Yuli Irawan; perunggu).
Pada Olimpiade Rio 2016, Indonesia mengirimkan 28 atlet yang terdiri dari cabang bulu tangkis, atletik, panahan, dayung, angkat besi, balap sepeda dan renang.[201]
Olimpiade Rio 2016: Indonesia mendapatkan emas pertama melalui cabang bulu tangkis lewat pasangan ganda campuran Tantowi Ahmad-Liliyana Natsir. Sedangkan medali perak diraih oleh Eko Yuli Irawan (angkat besi 318 kg) dan Sri Wahyuni Agustiani (angkat besi 200 kg).[202]
Pasti kamu sekarang bertanya-tanya, kira-kria apa ya tips yang bisa buat kamu menangin lomba olimpiade, baik itu olimpiade tingkat daerah, nasional atau bahkan internasional. Jika memang seperti itu, maka selamat, kamu udah berada di jalan yang tepat, gengs!
Olimpiade sendiri adalah salah satu jenis lomba populer yang sering diadakan untuk tingkat SMA/K/Sederajat. (Mungkin kamu tertarik untuk baca ini juga: 7 Jenis Lomba SMA yang Bisa Kamu Ikuti). Olimpiade juga terbagi atas beberapa jenis pelajaran, misalnya Olimpiade Matematika, Bbiologi, Fisika, Kimia, Astromonomi, Komputer, Ekonomi, Kebumian, Geografi dan lain-lain.
Olimpiade terpopuler dan terbesar di Indonesia saat ini adalah KSN (Kompetisi Sains Nasional) yang sebelumnya dikenal sebagai OSN (Olimpiade Sains Nasional) yang diadakan oleh Kemdikbudristek Republik Indonesia. Tahapan seleksi olimpiade ini diawali dari level sekolah, lalu berlanjut ke kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.
By the way, olimpiade merupakan salah satu jenis lomba yang bergengsi, memenangkan olimpiade bisa jadi salah satu hal yang bisa memperbesar peluangmu mendapatkan beasiswa, lho. (Baca juga: Tips jitu mendapatkan beasiswa kuliah)
Selain itu, banyak sekali penyelenggara olimpiade-olimpiade yang mengadakan lomba serupa tingkat nasional, terlebih lagi saat masa pandemi seperti ini ketika semua kegiatan bisa dilakukan secara daring.
Untuk memenangkan olimpiade bukan soal yang mudah, tapi juga bukan hal yang mustahil kok, gengs. Untuk bisa memperbesar peluangmu memenangkan olimpiade, tim LombaSMA udah nyiapin beberapa tips yang bisa kamu terapin agar bisa jadi juara di ajang olimpiade. Apa aja? gas cek kuy!
Tips jitu menang olimpiade:
Yuk coba cek penjelasannya:
Buat jadwal belajar yang terstruktur
Langkah awal yang perlu kamu lakuin agar bisa menjadi juara olimpiade/OSN/KSN adalah dengan membeuat jadwal belajar yang terstruktur dan rapi. Kenapa ini perlu? Agar kamu bisa konsisten untuk belajar dan memperdalam pemahaman tentang mata pelajaran olimpiade yang akan kamu ikuti.
Kamu bisa membuat jadwal harian hingga mingguan, kira-kira materi apa yang akan kamu pelajari di hari atau minggu tersebut. Harapannya, hingga hari-hari mendekati pelaksanaan olimpiade, semua materi yang akan diujikan sudah kamu pelajari dan pahami seutuhnya.
Jadwal ini juga penting banget agar kamu bisa konsisten dan gak terganggu oleh hal-hal lain yang bisa mengganggu belajarmu, misalnya: diajak nongkrong oleh temen. Karena kamu sudah punya jadwal belajar yang jelas, jadi kamu akan punya alasan yang kuat untuk menolak ajakan temen-temenmu itu saat kamu masih mempersiapkan diri untuk mengikuti olimpiade itu.
Memahami materi dengan baik
Untuk mempersiapkan diri menjelang olimpiade, tips yang perlu kamu ketahui adalah memahami materi dengan baik. Jadi gak cuma sekedar belajar, kamu harus belajar dengan ‘benar’ sehingga materi yang keluar pada saat olimpiade bisa kamu pahami seutuhnya.
Pelajari konsep-konsep dan materi-materi dasarnya. Jika kamu belum benar-benar paham berkaitan dengan konsep dan materi dasar, maka kamu juga pasti gak akan bisa benar-benar memahami materi-materi lebih lanjut.
Dan yang terpenting, saat belajar jangan hanya mengafal. Kamu perlu memahami konsepnya dengan baik sehingga ketika soal-soal yang keluar sedikit berbeda dengan apa yang kamu pelajari, kamu masih bisa dengan mudah menjawabnya.
Jangan cuma belajar aja, perlu latihan soal juga
Belajar tentu hal yang penting, tapi kalau kamu cuma belajar-belajar aja juga kurang baik, gengs.
Kamu perlu tahu kemampuanmu saat ini sampai pada level mana. Lalu gimana cara mengetahuinya? Dengan cara ngerjain banyak latihan soal. Yakin deh, saat kamu ngerjain latihan soal kamu bakal nemuin materi-materi apa aja yang sebenarnya belum kamu pahami dengan baik. Ini bakal bantu banget untuk evaluasi diri dan belajar lagi materi-materi yang masih kurang kamu kuasai.
Kalau bisa, cari soal-soal olimpiade tahun-tahun sebelumnya. Kenapa perlu begitu? karena materi soal tahun lalu dan tahun ini biasanya gak akan terlalu berbeda. Kamu juga bisa memahami model soal yang akan dikeluarkan di olimpiade tersebut seperti apa. Ini tentu bakal bantu kamu banget dalam mempersiapkan diri jadi juara di olimpiade itu.
Selain itu, kamu bisa banget untuk coba latihan dari buku-buku persiapan OSN. Coba kamu cek buku ini ya: Buku persiapan OSN, latihan soalnya lengkap, mulai dari OSN tingkat kabupaten/kota hingga tingkat nasional yang pastinya bakal bantu banget persiapanmu menghadapi OSN atau olimpiade lainnya.
Ikut lomba sejenis juga bakal bantu banget
Latihan soal udah oke, saatnya kamu tes kemampuan kamu di perlombaan sesungguhnya, gengs!
Misal kamu ada rencana untuk ikut KSN tahun depan, nah kamu bisa banget untuk coba-coba ikut olimpiade yang diadakan oleh kampus atau organisasi lain yang serupa dengan KSN tersebut.
Apa sih manfaatnya? Kamu bakal bisa merasakan suasana mengerjakan soal olimpiade di perlombaan, pengalaman, contoh/latihan soal baru, temen-temen baru, dan bukan tidak mungkin bisa dapet piala juga di lomba tersebut.
Pengalaman ikut lomba ini penting banget lho, gengs! Gak sedikit temen-temen kalian yang udah persiapin segalanya dengan mateng banget, tapi harus K.O di hari H karena gugup abis saat ngerjain soal dengan suasana perlombaan yang pastinya beda saat kamu ngerjain latihan soal di rumah atau sekolah.
Komitmen dan konsisten
Tips agar bisa juara olimpiade selanjutnya adalah komitmen dan konsisten.
Kamu perlu komitmen untuk menyediakan waktu sekian jam per hari untuk belajar dan gali materi seputar olimpiade. Perlu komitmen juga untuk menolak ajakan temen-temen untuk main-main gak jelas, ngegame, nongkrong-nongkrong untuk sementara waktu agar kamu bisa bener-bener fokus nyiapin diri ikut lomba olimpiade.
Selain itu, konsisten juga penting. Kamu harus komitmen dan ngejalanin jadwal dan strategi belajar yang kamu punya sampai akhir nanti. Jangan sampai kamu cuma fokus belajar di minggu pertama aja, minggu keduanya udah mulai mager, lalu minggu ketiga gak belajar sama sekali. Ini pasti bakal ngehalangin banget impianmu untuk bisa jadi juara olimpiade.
By the way, kamu pasti juga akan suka sama artikel ini: 10+ tips jitu jadi juara kelas yang mesti kamu baca
Punya circle pertemanan yang positif
Meski kelihatannya hal sepele, tapi punya circle pertemanan yang positif juga bisa bantu memperbesar peluangmu untuk menjadi juara di olimpiade/KSN/OSN lho. Kok bisa?
Dengan punya circle pertemanan yang positif, mereka pasti bakal dukung kamu saat mempersiapkan diri dalam mengikuti olimpiade/KSN/OSN. Paling enggak, mereka gak akan sering ajak-ajak kamu untuk ‘bolos’ belajar.
Akan jauh lebih baik kalau kamu punya temen-temen yang lagi persiapin olimpiade juga, jadi kamu bisa saling dukung untuk ngingetin satu sama lain, belajar bareng tentang materi-materi yang belum kamu ngerti, mengevaluasi diri kamu udah sampe level mana, dan lain sebagainya.
Istirahat sejenak juga perlu
Ini valid sih, gengs. Segala sesuatu kalau dilakuin secara berlebihan hasilnya pasti gak baik.
Ambis dalam belajar itu oke banget, tapi kamu tetep perlu nyediain waktu untuk istirahat, tidur tepat waktu, makan makanan sehat dan refreshing ya.
Jangan sampai perjuangan belajar yang udah kamu lakuin selama beberapa bulan harus ‘ambyar’ karena kamu sakit, ya kan?
Jadi itu dia 7 tips menang olimpiade SMA yang bisa coba kamu terapkan. Semoga artikel ini bisa membantu impianmu untuk bisa menjadi juara olimpiade / KSN / OSN ya, gengs!
Kalau kamu sedang mencari informasi seputar lomba olimpiade SMA terbaru, bisa banget untuk cek IG LombaSMA di @lombasma untuk dapatkan update terbarunya.
Kalau kamu punya pertanyaan lain, bisa langsung ditulisin di kolom komentar ya!
Olimpiade merupakan salah satu lomba bergengsi yang akan sering Anda temukan di bangku SMA. Banyak siswa yang berebutan untuk mengikuti olimpiade, hal ini karena olimpiade dapat memperbesar peluang Anda untuk mendapatkan beasiswa di perguruan tinggi. Lalu, bagaimana cara untuk menang olimpiade dengan mudah?